Monday, April 14, 2008

KEKEJIAN BAGI TUHAN
oleh :
Pdt. Drs. Thomy J. Matakupan, S.Th., M.Div.
(Pendeta di Gereja Reformed Injili Indonesia—GRII Andhika, Surabaya; Sarjana Theologia—S.Th. dan Master of Divinity—M.Div. dari Sekolah Tinggi Theologia Reformed Injili Indonesia—STTRII, Jakarta)
Nats : Ulangan 18:9-14; Yohanes 8:44
Konteks Ulangan 18 ini merupakan peringatan keras Musa bagi bangsa Israel agar mereka berhati-hati ketika memasuki Tanah Perjanjian yaitu Kanaan sebagai warisan turun temurun. Sebab bangsa lain yang menetap di sana telah melakukan kekejian di mata Tuhan yaitu praktek kegelapan (Ulangan 18:9). Itulah alasan Tuhan Allah menghalau mereka dari hadapanNya. Peringatan ini ditujukan pada mereka yang percaya akan Allah Yahwe dalam konteks Musa dan juga pada orang Kristen jaman sekarang yang percaya akan Tuhan Yesus karena adanya kemungkinan mereka telah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar hingga mulai mengalihkan pengharapan dan bergantung pada kekuatan lain yang justru melawan Tuhan. Padahal Alkitab dengan jelas melarang Kekristenan melakukan kekejian semacam itu karena hanya Tuhanlah satu-satunya sumber kekuatan bagi orang percaya. Ironisnya, justru banyak orang Kristen mempercayai dan melakukan praktek okultisme sebagai tradisi turun temurun, seperti memendam kepala babi di depan rumah sebagai penangkal angin jahat, tradisi adat Jawa dan sebagainya.
Istilah ‘okultisme’ berasal dari bahasa Latin ‘okultus’ yang mempunyai 4 arti yaitu: (1) di balik, (2) tersembunyi, (3) misterius, (4) gelap. Setan selalu bekerja dibalik hal tertentu secara tersembunyi dan misterius (sulit diterima dan dijelaskan oleh akal pikiran manusia) untuk mengelabui mereka yang tidak berpengertian secara tepat sehingga mereka terkecoh dan berpikir bahwa aliran tersebut diperoleh dari Tuhan. Sebagai contoh, orang Jawa memelihara dan memandikan keris pusaka dengan air bunga 7 macam; ilmu santet untuk memasukkan benda tajam ke dalam perut seseorang yang tidak disukai, dan sebagainya. Hal ini menjadi semakin serius saat ini karena setan mulai muncUlangan dengan berbagai macam kedok sehingga manusia memandangnya sebagai pemenuhan kebutuhan rohani yang tidak pernah dijumpai seperti halnya New Age Movement, white magic untuk penyembuhan dan lain-lain. Agar lebih meyakinkan lagi, mereka yang menganut isme tersebut bersedia melayani orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Padahal aliran itu berasal dari Setan yang muncul dengan penampilan sangat menarik. Bagi orang beragama, Setan akan tampil secara religius, misalnya dukun yang membawa Alkitab dan menggunakan doa yang biasanya dipakai oleh Kekristenan. Jika diperhatikan dengan cermat, dalam Ulangan 18 dapat dijumpai banyak kekejian yang masih terjadi hingga saat ini.
Pertama, Musa memperingatkan dalam Ulangan 18:10, “Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api.” Jakarta pernah diributkan dengan peristiwa semacam ini. Seorang bayi telah dikorbankan demi penyempurnaan ilmu yang sedang dipelajari oleh orangtuanya. Peristiwa yang sama juga terjadi dalam sebuah keluarga kaya di mana anak gadisnya telah dijadikan sebagai korban perjanjian mereka dengan Setan di Gunung Kawi. Akibatnya, ia berubah menjadi seperti seekor anjing. Sikap dan tingkah lakunya mirip seperti anjing. Memang, Setan bersedia memberikan kekayaan pada keluarga tersebut namun ia meminta salah satu anak mereka sebagai imbalannya. Sebuah keluarga lain di Kalimantan juga mengikat perjanjian darah dengan Setan sehingga mereka tidak diperkenankan memiliki anak lebih dari satu. Sekalipun bukan manusia (seorang anak atau gadis) yang dikorbankan melainkan binatang sebagai penggantinya namun intinya tetap bagi Setan. Padahal dalam Yoh 8:44 Yesus telah memperingatkan, “Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Maka Setan mengerti caranya membohongi orang Kristen maupun orang tak beragama.
Kedua, perihal tenung atau hipnotis yaitu cara mempengaruhi seseorang dengan menggunakan tongkat dan bandulan agar orang itu kehilangan kesadarannya dan bersedia melakukan segala perintah yang diberikan. Praktek ini sungguh tidak berkenan kepada Tuhan karena terjadi perampasan kepribadian.
Ketiga, perihal ramalan untuk mengetahui peristiwa yang akan terjadi atau peruntungan seseorang dengan membaca garis tangan atau horoskop. Setan telah menyusup ke astronomi (ilmu perbintangan) hingga terciptalah astrologi yang berprinsip bahwa alam makro mempengaruhi alam mikro. Ditinjau dari science, prinsip tersebut masih mengandung unsur kebenaran yaitu pergerakan bulan mempengaruhi pasang surut air laut. Tetapi Setan memakainya sebagai batu loncatan untuk membohongi manusia. Karena itu, yang menjadi latar belakang astrologi adalah pergerakan alam semesta mempengaruhi seluruh alam mikro termasuk nasib manusia. Maka dalam astrologi terdapat penggolongan manusia berdasarkan filsafat dan ciri tertentu. Yang menjadi masalah bukanlah hal percaya atau tidak, melainkan karena banyak orang Kristen ikut ambil bagian dan membaca ramalan semacam itu. Bagaimanapun, sesuatu yang dibaca akan melekat dalam pikiran pembaca. Padahal sesungguhnya hidup manusia berada di dalam tangan Tuhan sehingga tak perlu lagi mencari tahu masa depan karena pimpinan Tuhan selalu bersamanya. Sebenarnya, horoskop itu bisa cocok bagi semua orang karena kepandaian si penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan pribadi tertentu atau bersifat eksklusif subyektif.
Keempat, perihal penelaah untuk mengetahui sesuatu yang sudah terjadi. Sebagai contoh, pengalaman seseorang yang kehilangan gitar listrik. Untuk menemukannya, ia pergi ke seorang penelaah yang mampu melihat ke masa lalu dengan menggunakan baskom berisi air dan merica. Banyak orang termasuk orang Kristen mempercayai hal semacam itu padahal tindakan mereka itu dapat membangkitkan kecemburuan Tuhan yang terdalam.
Kelima, hal sihir yang mengandung unsur perubahan bentuk. Sebagai contoh, pengalaman seorang murid KTB. Sebelum bertobat ia pernah merubah sobekan kertas menjadi uang dan menggunakannya untuk membeli bensin. Tapi setelah ia pergi meninggalkan SPBU tersebut, uang hasil rekayasa sihirnya itu kembali ke wujud semula. Peristiwa serupa juga terjadi di Ambon. Seseorang belanja di sebuah supermarket dan membayarnya dengan dedaunan yang sudah diubah menjadi uang. Dan ketika kasir hendak menghitung pendapatannya, ia menemukan uang tersebut sudah kembali ke wujud asalnya.
Keenam, mantra yaitu kalimat tertentu yang diucapkan sekian kali untuk tujuan tertentu pula, misalnya untuk penyembuhan, kekebalan, kekuatan dan sebagainya, dengan beberapa syarat yang mutlak harus ditaati.
Ketujuh, “seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati” (Ulangan 18:11). Dalam dunia okultisme, istilah yang dipakai yaitu spiritisme. Padahal Alkitab mengatakan bahwa orang mati tidak dapat berhubungan dengan dunia orang hidup, demikian juga sebaliknya. Tetapi ada kemungkinan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Setan melalui medium, misalnya jailangkung. Beberapa aliran tertentu dalam Kekristenan juga menganut praktek semacam ini, seakan-akan Tuhan Yesus hadir di dalam diri seseorang lalu berkhotbah. Ada pula orang Kristen yang mengunjungi makam keluarganya dan berbicara dengan orang mati untuk minta berkat. Padahal Tuhanlah sumber berkat. Bahkan ia juga membawakan makanan bagi orang mati tersebut.
Salah satu aplikasi spiritisme yaitu yoga yang mempunyai 4 tingkatan: (1)untuk mengatur aliran nafas, (2)untuk mengatur aliran darah, (3)untuk memadamkan api atau mencairkan es hanya dengan pandangan mata, (4)untuk dapat keluar dari tubuh jasmani ke dunia roh. Praktek yoga inipun sudah masuk ke Gereja.
Di jaman ini, Spiritisme mudah dijumpai di mana-mana. Setan digambarkan dengan penampilan yang sangat lucu seperti casper dan juga sebagai malaikat penolong yang menghalau Setan lain. Dengan demikian, Setan telah menjadi produk yang menguntungkan. Jika seseorang mengatakan bahwa Setan itu tidak ada, berarti upaya Setan untuk membuat kehadirannya tidak dimengerti oleh manusia telah berhasil.
Hingga saat ini, masih banyak orang dirasuk Setan dan biasanya ia bersedia keluar dari tubuh orang itu setelah keinginannya dipenuhi. Namun jika dilakukan maka tanpa disadari manusia telah melayani dan dilayani oleh Setan. Kalau orang Kristen tidak paham akan hal ini berarti ia tidak mengerti kuasa Allah dan Alkitab. Praktek kegelapan sebenarnya merupakan suatu konfrontasi karena tidak menggunakan kuasa nama Yesus. Padahal Setan akan sangat ketakutan ketika nama Tuhan Yesus disebutkan. Seorang ibu pernah dirasuk 10 Setan. Dua hari pertama, ia masih berlaku sewajarnya seorang ibu rumah tangga. Tapi ketika hendak dilayani oleh Pendeta, ia mulai gelisah dan ketika mendengar lagu pujian penyembahan kepada Allah, ia berteriak dan bermanifestasi dengan hebat.
Dengan berbagai macam cara, Setan berusaha menunjukkan bahwa ia adalah ahli yang ulung bahkan berani menantang manusia karena merasa berkekuatan lebih besar. Memang manusia lemah tapi Tuhan Yesus Kristus memiliki kekuatan lebih hebat daripada Setan. Oleh sebab itu semua orang Kristen yang sudah lahir baru sesungguhnya mempunyai kuasa dalam nama Yesus untuk mengusir Setan. Amin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home